Jakarta, Humas LIPI. Pemilu ke-59 Amerika Serikat pada 3 November 2020 lalu telah memenangkan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Keduanya akan dilantik pada 20 Januari 2021. Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden baru Amerika Serikat tampaknya berpotensi menimbulkan perubahan arah kebijakan politik Amerika Serikat, khususnya terhadap negara-negara Timur Tengah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Politik mencoba menganalisis signifikansi perubahan kebijakan politik yang akan terjadi di bawah kepemimpinan Joe Biden dalam sebuah webinar bertajuk “Relasi Amerika Serikat dengan Dunia Islam di era Joe Biden”, pada Jumat (13/11) lalu.
Hamdan Basyar, peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI, merinci lima kebijakan utama Amerika Serikat di Timur Tengah pada masa kepemimpinan Donald Trump. “Mengamankan akses strategis minyak bumi di the Gulf Region, mendukung dan melindungi kedaulatan Israel, menjaga pangkalan militer Amerika Serikat, terutama di negara-negara kaya minyak Arab, memelihara hubungan dekat dengan negara mitra dan rezim yang bersahabat, serta melawan gerakan perlawanan Islam dan kelompok teroris,” sebut Hamdan. Lebih lanjut Hamdan menyebutkan bahwa dengan segala kompleksitas yang ada, lima kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Timur Tengah tersebut tampaknya tidak akan berubah. Menurut Hamdan, “kemungkinan yang berubah adalah gaya kepemimpinan saja.”
Terkait kebijakan mengamankan akses strategi minyak bumi di Timur Tengah, Hamdan menilai bahwa hak itu akan tetap diwujudkan mengingat negara-negara di kawasan ini memiliki sumber kekuatan tersendiri dengan kekayaan minyak buminya. “50% minyak bumi di dunia berasal dari tujuh negara di Timur Tengah. Enam diantaranya, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, Libya, dan Iran sudah berada di tangan Amerika,” ujar Hamdan.
Selanjutnya, menyoal keberpihakan Amerika Serikat yang secara penuh mendukung dan melindungi kedaulatan Israel pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump, hingga mengabaikan Palestina dan dunia Islam, Hamdan menilai bahwa “Biden tetap akan membela Israel, tetapi kemungkinan dia juga akan memperhatikan kepentingan Palestina dan dunia Islam.”
Hamdan mengungkapkan bahwa ada harapan dari pemimpin Timur Tengah untuk hubungan yang lebih baik dengan Amerika pasca-terpilihnya Presiden Joe Biden. Dalam pernyataan selamat dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengindikasikan akan membatalkan boikot politik tiga tahunnya terhadap Gedung Putih. Harapan serupa pun disampaikan Presiden Iran, Hassan Rouhani, yang menyebut Amerika akan memiliki kesempatan menebus kesalahan masa lampau. Hal tersebut merujuk pada kebijakan Presiden Trump yang telah menekan Iran dan memberikan sanksi yang melumpuhkan sejak Iran menarik diri dari perjanjian nuklir Joint Comphrehensive Plan of Actions (JCPOA) tahun 2018.
“Tapi harapan saja tidak cukup. Perlu ada usaha yang terus menerus dan terukur agar kemerdekaan Palestina segera terwujud dan Iran dapat hidup dengan bebas, tanpa boikot dan hambatan,” pungkas Hamdan. (iz)