• Home
  • Tentang P2P
    • Peta Lokasi P2P
    • Division
      • Administrative
      • International Political Studies
      • National Political Studies
      • Local Political Studies
    • Structure of Organization
      • Struktur Tim Redaksi Website
      • Struktur Organisasi P2P
    • Visi & Misi
    • History
  • Kolom
    • Kolom 1
      • Tinjauan Buku
      • Politik Lokal
      • Papua
      • Politik Internasional
    • Kolom 2
      • Politik Nasional
      • Perbatasan
      • Politik Sains Kebijakan
  • Kerjasama
  • Kegiatan
    • ICWG LIPI 2018
      • ICWG LIPI 2018
    • Tahun 2013
    • Tahun 2012
    • Tahun 2011
    • Tahun 2010
    • Tahun 2009
    • Tahun 2008
    • Tahun 2007
    • Pengadaan Barang dan Jasa
    • Tahun 2014
    • Tahun 2015
    • Tahun 2016
    • Tahun 2017
    • Tahun 2018
    • Tahun 2019
    • Tahun 2020
    • Tahun 2021
    • Dialogue Series Maritime
      • National Seminar on Maritime Diplomacy
      • National Seminar on Maritime Border Resource Management
      • National Seminar on Regional Maritime Security
  • Publikasi
  • Galeri
    • Video
    • Foto
  • Download
Jumat, 26 Februari 2021 00:06:56

Artikel Populer

Potensi Konflik Sosial Pilkada 2020

Pengaruh Pandemi COVID-19 terhadap Kebijakan Keimigrasian Indonesia

Indonesia and the COVID-19 Pandemic: Challenges for President Jokowi’s Political Leadership

Examining the Policies and Priorities of the Indonesian Government in Response to COVID-19

Pandemi, Sains dan Politik Kebijakan

Partai Politik: Problem atau Solusi

Kategori: Kegiatan Dibuat: 05 Februari 2021
Ditulis oleh Humas LIPI
  • Cetak

diskusipublikLP3ESJakarta, Humas LIPI. Partai politik merupakan salah satu pilar demokrasi. Partisipasi sebagai elemen terpenting dalam demokrasi membutuhkan lembaga-lembaga yang pada akhirnya melahirkan partai politik. Pembangunan demokrasi bergantung pada eksistensi partai ini. Demokrasi akan semakin baik, jika partai politik menjalankan fungsinya dengan baik pula. "Fungsi partai politik antara lain adanya komunikasi politik, rekrutmen politik, sosialisasi politik, artikulasi dan agregasi kepentingan", jelas Prof. Dr. Firman Noor, Kepala Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), dalam acara Webinar bertajuk ‘Partai Politik, Politik Uang dan Kemunduran Demokrasi’, pada Selasa (26/01) lalu. 

Menurut Firman, keberadaan partai politik penting agar pemerintahan dapat lebih aspiratif atau sesuai dengan kepentingan rakyat dan sejalan dengan kebutuhan rill negara. Hubungan demokrasi dengan partai politik sejatinya memang kompleks. “Bahkan bagaimana partai berkontribusi kerap ditentukan justru oleh kualitas demokrasi yang ada. Juga, terdapat banyak faktor yang menentukan kualitas demokrasi. Meski demikian, pada akhirnya sulit dipungkiri bahwa partai politik adalah salah satu penentu utamanya”, terangnya.

Lebih lanjut Firman menguraikan bahwa ada kalanya partai politik sulit mendukung demokrasi karena demokrasi itu sendiri belum mapan. “Kita sering dikuasai oleh elite, ada orang kuat dimana elite demikian menentukan partai politik agar lebih mementingkan elite dibandingkan demokrasi itu sendiri. Selain itu oligarki semakin kuat, karena partai politik yang masih lemah secara finansial dimanfaatkan oleh elite atau pebisnis banyak bermain untuk kepentingan bisnisnya,” ungkap Firman.

Terkait kemunduran demokrasi yang terjadi di beberapa negara, Firman mengatakan bahwa situasi semakin buruk dengan adanya pandemi COVID-19 saat ini. Merujuk Economist Intelligence Unit (EIU), kualitas demokrasi saat ini mengalami stagnasi. Berdasarkan beberapa hasil kajian terakhir, termasuk dari LP3ES, menyebut bahwa hal yang hampir sama terjadi di Indonesia. Kemunduran yang terjadi di Indonesia merupakan sesuatu hal yang sangat disayangkan mengingat bahwa era Reformasi hadir dalam rangka menyelamatkan dan menjalankan demokrasi, tegas Firman. Kemunduran Reformasi ini dapat dilihat dari faktor kepemimpinan, seperti personifikasi dan anti-kritik, kecenderungan sentralisasi, partisipasi yang terbatas dan muncul dalam momen yang jarang, mekanisme partai yang mendukung elitisme, serta adanya ewuh pakewuh dan ketergantungan kader.

Menutup paparannya Firman menegaskan bahwa kita harus tetap optimis terhadap demokrasi dan berkeyakinan bahwa dengan demokrasi bangsa ini akan menjadi baik. "Perlu ada kesadaran bersama dari bangsa ini untuk bahu-membahu memperbaiki partai politik guna memperkuat demokrasi. Meski demokrasi adalah sesuatu yang diyakini oleh bangsa ini sejak kelahirannya, demokrasi bukanlah sesuatu yang tumbuh sekali untuk selamanya. Butuh dukungan dari banyak elemen, termasuk partai politik, agar demokrasi di Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi," pungkas Firman. (suhe/ed:swa) 

  • Home
  • Kegiatan
  • Partai Politik: Problem atau Solusi
Pusat Penelitian Politik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI)
Gedung Widya Graha LIPI, Lantai III dan XI
Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav.10, Jakarta Selatan 12710
Telp: (021) 5251542 Ext: 2315 | Telp/Fax: (021) 5207118  
Email: politik@mail.lipi.go.id Copyright © 2021
Kegiatan